KEINDAHANMU
Cahaya yang kau ciptakan
Membuat aku terpana
Cahaya yang indah
Dengan warna yang berkilauan
Membuatku mengetahui
Atas segala kekuasaanmu
Cahaya yang memantul
Pada air laut membuatku
Terpesona pada keagunganmu
Pengetik : Khopia mawalia
Karangan : Khopia mawalia
Cahaya yang kau ciptakan
Membuat aku terpana
Cahaya yang indah
Dengan warna yang berkilauan
Membuatku mengetahui
Atas segala kekuasaanmu
Cahaya yang memantul
Pada air laut membuatku
Terpesona pada keagunganmu
Pengetik : Khopia mawalia
Karangan : Khopia mawalia
LAUT
Berdiri aku di tepi pantai
Memandang lepas ke tengah laut
Ombak pulang memecah benderai
Ke ribaan pasir rindu berpaut
Ombak datang bergulung-gulung
Balik kembali ke tengah segara
Aku takjub berdiri termenung
Beginilah rupanya permainan masa
Hatiku juga seperti dia
Bergelombang-gelombang memecah ke pantai
Arus suka beralih duka
Payah mendapat perasaan damai.............
Pengetik : Khopia mawalia
Karangan : Iwan Fals
SORE TUGU PANCORAN
Memandang lepas ke tengah laut
Ombak pulang memecah benderai
Ke ribaan pasir rindu berpaut
Ombak datang bergulung-gulung
Balik kembali ke tengah segara
Aku takjub berdiri termenung
Beginilah rupanya permainan masa
Hatiku juga seperti dia
Bergelombang-gelombang memecah ke pantai
Arus suka beralih duka
Payah mendapat perasaan damai.............
Pengetik : Khopia mawalia
Karangan : Iwan Fals
SORE TUGU PANCORAN
Si Budi kecil kuyup menggigil
Menahan dingin tanpa jas hujan
Di simpang jalan Tugu Pancoran
Tunggu pembeli jajakan koran
Menjelang magrib hujan tak reda
Si Budi murung menghitung laba
Surat kabar sore dijual malam
Selepas isya melepas pulang
Anak sekecil itu berkelahi dengan waktu
Demi satu impian yang kerap ganggu tidurmu
Anak sekecil itu tak sempat nikmati waktu
Dipaksa pecahkan karang, lepas jarimu terkepal
Cepat langkah waktu pagi menunggu
Si Budi sibuk siapkan buku
Tugas dari sekolah selesai setengah
Sanggupkah si Budi diam di dua sisi
Pengetik : Khopia mawalia
Karangan : Iwan Fals
Menahan dingin tanpa jas hujan
Di simpang jalan Tugu Pancoran
Tunggu pembeli jajakan koran
Menjelang magrib hujan tak reda
Si Budi murung menghitung laba
Surat kabar sore dijual malam
Selepas isya melepas pulang
Anak sekecil itu berkelahi dengan waktu
Demi satu impian yang kerap ganggu tidurmu
Anak sekecil itu tak sempat nikmati waktu
Dipaksa pecahkan karang, lepas jarimu terkepal
Cepat langkah waktu pagi menunggu
Si Budi sibuk siapkan buku
Tugas dari sekolah selesai setengah
Sanggupkah si Budi diam di dua sisi
Pengetik : Khopia mawalia
Karangan : Iwan Fals
Tidak ada komentar:
Posting Komentar